Daftar Blog Saya

Jumat, 26 November 2010

Kisah Naruto Dan Hinata (Chapter. 4)






"ah"ah.. kakak?"
"dobe!! Kenapa kau bisa ada disini?!" Tanya Naruto agak kesal. Ditanya kenapa kesal untuk apa juga tak ada yang mengerti.. hah, anak bodoh dasar..
"yaelaaahh!! Namanya juga festival,kak! Masa iya sih aku nggak dateng?" sahut anak itu.
"lalu, kamu sama siapa?" lanjut Naruto dengan nada menginterograsi.
"ama Ru-chan lah! Kakak piker ama siapa??" Tanya anak itu.
"oohh.. Runaway.. Runaway.. kamu emang gak ada ubahnya,ya?" kata Naruto sambil geleng-geleng kepala.
"oooii!! Runawaaayy!! Ayo kita ketemu ama anak-anak yang laen.!" Panggil seorang gadis seumuran dengan Runaway berambut cokelat panjang.
"Ru? Naruchu?" kata Runaway menanggapi temannya itu.
"hooo.. ada paman Naruto? Apa kabar paman?" sapa Naruchu itu sambil menunduk.
"pa.. paman?"
"iya, paman.. memangnya umur pria itu berapa?" Tanya Naruchu dengan tampang polos.
"itu kakakku bodoooohh!! Dia baru 23 tahuunn!!" bentak Runaway agak sewot dengan apa yang temannya ucapkan.
"ahh.. maaf, kak!"
"aaa.. tak apa" sahut Naruto agak kesal.
"lalu, kenapa kalian ada disini?" sambung Sasuke sambil menyalakan ipod-nya.
"kami berdua, Mel-chan, Pei dan Ecchan sedang ada janji disini. Katanya Mel-chan juga mau bawa pacarnya." Jelas Runaway sambil berkacak pinggang.
"hoo.. apa? Mel-chan mau bawa pacarnya?!" kata Tenten dan Sakura berbarengan.
"iya.. masa kalian tidak tahu pacarnya Mel-chan? Katanya dari Klan Uchiha juga.. anaknya lucu,lhoo!!" kata Naruchu panjang lebar. Sasuke hanya diam.
"Sasuke-kun.. kamu tahu siapa pacar Mel-chan?" Tanya Sakura pada Sasuke.
"ano.. yang lebih mengenalnya adalah Aniki.. aku tak ikut campur.." kata Sasuke agak sedikit.. gimana gitu?
"OOOIII!! Kak Runawaaayyy!! Kak Naruchuuuu!!" panggil sebuah suara yang sangat cempreng, dan memekakan telinga. Yah.. wajahnya sangat berbeda dari sifatnya.
Mel-chan..
"berisik!!" kata Pei sambil menjitak Mel-chan.
"adododoh!! Jahat amat sih!!" kata Mel-chan mengaduh.
Sasuke dan Mel-chan berpandangan, sepertinya mereka saling tidak setuju kalau mereka masing-masing ada disitu.
"anak bodoh! Dengan siapa kau kesini?!" Tanya Sasuke dingin. Mel-chan cemberut.
"bukan urusanmu kali! Hey! Kau apa-apaan membawa si 'dahi lebar' itu!!" kata Mel-chan sambil menunjuk Sakura dengan jari tengah. Sakura menaikkan alisnya.
"apa urusanmu?! Dia tunanganku, kok!" jawab Sasuke dengan berani.
"hah? Aku tidak terimaaa!! Pokoknya kak Sasuke hanya boleh bertunangan apalagi menikha dengan Kak Narutooo!! Gak boleh ama si wanita berdahi lebar ituuu!!" teriak Mel-chan histeris.
Oke, perlu dijelaskan disini. Mel-chan Uchiha, satu-satunya anak terberisik di kampong Uchiha ini memang maniak dengan yang namanya kakaknya harus menikah dengan sahabat kakaknya sejak kecil. Untuk seukuran anak kecil seperti dia, harusnya dia tak tahu hal itu.
Sasuke dan semuanya hanya diam lalu bersweatdrop ria.
Sedangkan kawanan yang Mel-chan bawa hanya bisa tertawa terbahak-bahak.
Namun, tidak untuk Ecchan si pembenci YAOI.
"hhaaa?? Urusai!! Mana pacarmu itu?!" kata Sasuke dengan nada menantang.
"baiklah.. aku panggilkan! Tunggu kau disitu rambut ayam!!" bentak Mel-chan sadis dan meninggalkan mereka semua yang ada disitu.
"huahahaha!! Bahkan adikmu sendiri mengejekmu.. rambut ayam?! Sasuke.. aku tak yakin dia itu adikmu!! Ahahaha" ejek sebuah suara yang tak punya perasaan, ekspresi, atau apalah itu namanya.
"huh! Bagus sekali kau, Sai! Akan kubuktikan kalau akan ada yang mengejekmu lebih parah!" desis Sasuke kesal.
Sementara itu di tempat Mel-chan
"Tobi-kun.."
"iya, Mel-chan? Ada apa?" sahut seorang bocah berumur sekitar SMP yang tinggi.
Bocah itu muncul dari balik kedai ramen. Ia membuka topinya.
"hai! Mau ikut makan ama aku juga?" tawar Tobi kalem.
"nggak.. aku tadi udah makan ama Kak Pei. Emangnya kamu belum makan, gitu?" jawab Mel-chan penuh perhatian.
Bocah pria itu hanya menggeleng lembut dan membuka kacamata hitamnya.
"belum sempet, tadi aku nganter kak Yuki dulu ke tempat pacarnya." Jawab Tobi lembut.
Mel-chan blushing. "ohya, Kak Yuki dimana?" Tanya Mel-chan.
Tobi menghentikan aktivitas makannya. "nanti dia nyusul ama pacarnya Sasori, kak Deidara-san dan adiknya kak Deidara-san, Seiryuu" jawab Tobi. Mel-chan hanya manggut-manggut.
"ohya, kamu mau ikut aku ketemu kakak aku nggak?" ajak Mel-chan tiba-tiba.
Tobi keselek.
"apa? Ketemu kakakmu yang katamu super dingin dan nyebelin itu?" Tanya Tobi sambil memukul-mukul dadanya.
"iya, kenapa? Takut?"
"ah? Nggak, masa aku takut sih? Ahahaha.."bantah Tobi sambil melanjutkan makannya.
"kalau gitu, kamu mau ikut gak?"
"oke deh! Tunggu aku makan,ya?" kata Tobi. Mel-chan hanya mengangguk bersemangat.
Di tempat Sasuke dkk.
"mana si Mel-chan?" Tanya Pei pada sahabatnya, Ecchan.
"lah? Mana ku tahu.. mungkin si Tobi lagi makan kali?" jawab Ecchan enteng.
Tak lama kemudian. Datanglah Mel-chan dengan seorang pria setinggi Naruto waktu masih 15 tahun. Memakai jaket putih, kaos hitam lengkap dengan jeans berwarna hitam juga. Tak lupa topi dan kacamata hitam. Sasuke melongo. Mel-chan memasang tampang kemenangan.
"Sasuke, kenalkan, ini pacarku. Tobi. Tobi-kun, ini Sasuke. Kakakku." Kata Mel-chan sambil mengenalkan mereka satu sama lain.
"Tobi"
"Sasuke"
"nah, udah kenalkan Sasuke?? Kalau begitu, tak ada keberatan 'kan?" Tanya Mel-chan angkuh sambil tersenyum penuh kemenangan dan tepatnya sangat tak sopan.
"Tobi!!" panggil sebuah suara perempuan. Sasuke mendongak, matanya membelalak.
Begitupun yang gadis itu lakukan.
"Sasuke-kun?"
"Yuki-chan?"
Semuanya pada kebingungan. Sakura udah masang muka jealous. Sakura langsung didiepak ama Mel-chan. Menurutnya, wajah Sakura yang imut itu, sangat memuakkan(baginya)
"kakak? Kakak Sasori?" sahut Tobi. Yuki memalingkan wajah ke Tobi.
"oh.. sudah ada Mel-chan?" kata Yuki mengalihkan pembicaraan.
"iya, kak! Mana kak Dei-chan dan Seiryuu?" tanyanya. Yuki menunjuk kearah sebuah kedai. Tampak mereka sedang ribut.
"ya sudah.. perlukah kak Yuki dan kak Sasuke ku perkenalkan?" Tanya Melchan.
"aaa.. tak usah kok, Mel. Kami sudah saling kenal" kata Yuki. Sakura dan Sasori membelalak.
"Peiii!!" panggil sebuah suara lagi. Kali ini sangat dingin dan sangat tak peduli.
Wajah Pei memerah.
"Shi.. Shino? Kau sudah sampai?" tanyanya. Shino mengangguk.
"teman-teman, kami pergi dulu,ya?" izin Pei. Semuanya mengangguk.
"oooii!! Kak Peii!!" panggil Mel-chan. Pei menoleh. Mel-chan tersenyum nakal.
"yo! Hati-hati!!". Pei mengangguk malas dan membalas. "jangan sampai ada psikopat yang mengintai! Haha! Dadaaahh!!"
Suara kembang api mulai menggelegar. Sinaran kembang api yang indah memberi sedikit sinar pada beberapa pemuda yang ada disana.
Pertanda, awal kejadian dimulai…
.
.
"teman-teman, aku cari kedai Takoyaki dulu,ya?" izin Naruto. Semua mengangguk.
"aku ikut,ya??" Tanya Naruchu penuh harap sambil berbinar-binar. Naruto mengangguk.
Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam.
Sampai Naruto mendapati pemandangan yang mungkin akan sangat menyakitkan.
Seorang pria bertato merah di pipinya dan seorang gadis berambut panjang kebiru-biruan sedang memeluk lengan pria itu dengan mesranya.
Kiba.. dan.. ??
"Naruchu.. kita lari,ya?"
Naruchu menggelengkan kepala tanda tak mengerti.
"baiklah.."
Mereka berlari, pria disebelah sang gadis itu tahu apa alasannya untuk berlari.
Sedangkan tidak dengan sang gadis.
Ia hanya ikut berlari dengan bermandikan cahaya percikan kembang api.
Seperti dongeng.
.
.
"hey! Lama sekali kau Naruto?" protes Neji dan Ino pelan.
"maaf.. maaf.."
"semuanya, aku jalan-jalan dulu,ya? Sampai jumpa kak Naruu!!" pamit adiknya, Runaway.
Di tempat Mel-chan dan Tobi
"Tobi-kun.. kakakku tidak galak 'kan?" kata Mel-chan sambil menyenderkan kepalanya di bahu sang kekasih. Tobi tersenyum manis.
"tidak juga, kok.."
"kak Yuki itu mantannya kakakku lho!" ujar Mel-chan tetap dengan posisinya.
"HOOOIII!!"
Mel-chan dan Tobi kaget.
'ini pasti 2 anak manusia yang sangat menyebalkan ini dehh!! Huh, merusak suasana!' gumam Mel-chan dalam hati sambil mengutuk kedua temannya itu.
Seiryuu dan Eidya.
"pacaran di tempat rame gini!! Huahahaha!!" kata Seiryuu
"tau nih, gelap lagi?! Dasar anak kecil jaman sekarang! Mel, inget! Kamu ama Tobi itu masih kelas 1 SMP tauu!!" nasehat temannya yang agak alim tapi tetap menyebalkan.
"jangan-jangan udah ngapa-ngapain,nehh!!" goda Seiryuu.
"SHANAROOO!!"
.
"maaf, Mel…" rintih Seiryuu kesakitan sambil memegangi pipinya.
"makanya! Cari pacar sono!! Biar nggak ngegangguin gw!!" bentak Mel-chan kesel.
Gimana nggak? Dua temennya itu udah SMA tapi tetep aja kayak anak kecil.
"iya, deh.. maaf.."
Bagaikan embun di pagi buta.. setetes air mata terjatuh dari pipi sang putri.
Berlari, sang putri seperti berlari dari perjamuan makan kerajaan yang sangat memuakkan.
"kak Hinata?" gumam Mel-chan. Tobi, Seiryuu dan Eidya menengok.
Sang putri berlari..
Meninggalkan jejak tak bersisa..
Air mata…
.
.
"apa? Hinata? Menangis? Di mana, Mel?" Tanya Naruto terkaget-kaget.
"iya, tadi aku lihat dia menangis. Tadi dia berlari kearah jembatan puncak festival yang masih sepi. Entahlah.. tadi aku melihatnya bersama dengan yang lain"
"kalau begitu, jika kamu melihat dia lagi hubungi aku, ya! Terima kasih!"
.
.
Kini sang pangeran yang mengejar sang putri.
Sang putri yang menangis tanpa alas an yang pasti.
"bukankah sang putri tadi masih bersenang-senang dengan sang pangeran berkuda putih-nya?" batin sang pangeran yang kini berlari.
.
.
"Helen-chan.. kamu malam ini cantik banget deh.." puji Kiba
"makasih…"
.
.
Sang pangeran berhenti di depan jembatan itu, ia menemukan sang Putri menangis.
Gaun ungu-nya tertiup angina malam yang sangat menusuk tulang.
"oh, Kami.. Putri kenapa?" batinnya.
"kau kenapa, Hinata-chan?" Tanya Naruto pelan dan lembut. Hinata menengok.
Tanpa apa-apa lagi ia berlari mendekati Naruto dan memeluk Naruto.
"Kiba selingkuh, Naruto-kun.." adu Hinata sambil menangis tersedu-sedu di jaket hitam Naruto.
Naruto membalas pelukan Hinata dan membelai rambut panjangnya itu.
"ya.. Hinata.."
.
.
"ooiii!! Kakashi!! Apa kau masih akan terus mabuk-mabukan disini!!" Tanya istrinya Kakashi sambil berkacak pinggang.
"Ghee.. liburan ini 'kan? Aku masih mau bersenang-senang!!" pinta Kakashi yang wajahnya merah karena mabuk.
"lagipula ka nada Iruka dan Khai?" kata Kakashi memelas.
"tak ada alasaan!! Ayo pulaaangg!!" Ghee kini sangat murka pada suaminya yang kalau mabuk, memang benar-benar kelewatan.
"oi, Ghee! Kok kau bisa mau menikah sama Kakashi?" Tanya Khai.
"entahlah, mungkin aku di apain.. ahaha, selamat malam semuaa!!"
.
.
"paman Blackpapilooonnn!! 1 ramen porsi besar,ya!!" pesan seorang pemuda bersyal biru yang panjang. Konohamaru.
"iya… tidak 2 buat Hanabi?" tanyanya.
"nggaklah, biar romantis gitu!! Hahaha!!"
"bodoh!! Pak! 1 porsi lagi!!" kata Hanabi sambil menjitak kepala Konohamaru.
Paman Ramen langganan mereka berdua di festival itu hanya bisa tertawa melihat tinmgkah laku anak muda jaman sekarang.
"blackpapilon, ada pelanggan yang memesan ramen dengan kuah kari yang pedas!" kata Chiaki dengan juteknya. Black nyolot.
"biasa aja, mbak!"
"kak Chiaki, aku pesan mie ramen ayam" kata seorang gadis berambut pirang.
"Miyu, kamu ayam? Aku kari sapi saja!" pesan temannya yang bernama Rin Kajuji.
"baik! Segera datangg!!"
"woi! Kok aku ditinggal sih!!" tegur temannya yang satu lagi yang bernama Mayura.
"gw juga ditinggalin!!" protes Moo-chan (ini Tia pengarang Pheromones)
"iyee!! Maaf, maaf!!" kata Rin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar