Daftar Blog Saya

Jumat, 26 November 2010

Kisah Naruto Dan Hinata (Chapter. 2)




"Hinata"Hinata?"
"selamat siang semua.."sapanya. semua hanya mengangguk.
"ada apa?" Tanya Sasuke dingin. Hinata melangkahkan kakinya sedikit lebih maju.
Kini dia ada di depan Neji yang sedang duduk.
"ano.. aku mau bertanya. Tentang kepindahanku ke divisi Okinawa?"jawabnya to the point.
"itu.. sepertinya akan diundur.."jawab Sasuke singkat. Hinata menggelengkan kepala.
"diundur?" ulangnya keheranan.
"ada sedikit masalah, ya.. mungkin kau tak perlu tahu.. sekarang, kalau tidak ada urusan sebaiknya anda pergi. Saya masih sibuk"usir Sasuke pelan. Sakura hanya menganga, tidak mengerti apa yang ada di pikiran Sasuke.
"aaa.. baiklah. Selamat siang semua.."katanya sambil berpamitan dan bergegas keluar.
"Neji.."panggil Sasuke sambil membalikkan arah tempat duduknya, kini menghadap langit.
" ya?" sahut Neji.
"aku tidak kejam kan memperlakukan adikmu seperti itu?" ujarnya.
"tidak.. dan hal itu tidak seharusnya kita permasalahkan" katanya.
"terima kasih" ungkapnya. Neji dan Tenten kini bangkit berdiri.
"kami pergi dulu,ya? Aku masih ada masalah dengan petinggi Hyuuga" kata Neji.
"hei! Besok kan hari Sabtu.. kita jalan-jalan,yuk? Sekalian kita jalan-jalan menghibur Naruto!!" seru Sakura disertai anggukan semua.
"tapi pergi kemana?" Tanya Tenten kebingungan. Wajah Sakura terlihat mempunyai ide.
"kita ke.."
Ruangan Naruto
"jalan-jalan? Hoo.." kata Naruto innocent
"APA?? JALAN-JALAN?!" lanjutnya. Tampaknya ia mengerti maksudnya. Dasar anak bodoh.
"iya iya..! mau ikut gak?" sahut Sasuke dengan wajah malas.
"mau mau mau!!" jawab Naruto berbunga-bunga.
"dobe.. tampaknya kau berbeda dari tadi pagi? Hhh… bocah ramen.." kata Sasuke membenarkan fakta. Naruto cemberut.
"aihh.. masalah itu? Kesampingkan dulu, lahh!! Aku mau pergi! Jalan-jalan.. hey, kita mau jalan-jalan kemana?" Tanya Naruto dengan mata berbinar-binar.
"China Town.."sahut Sakura semangat. Naruto terdiam mematung.
"China Town?" ulang Naruto lemas. Sasuke dan Sakura saling bertatapan.
"baiklah.. aku akan mengajak seseorang,ya?" jawabnya kembali ceria setelah tadi hanya mematung.
"ajak seseorang?" Tanya Sakura.
"tidak, dobe! Ini hanya untuk kita-kita!!" tolak Sasuke dingin. Naruto cemberut lagi.
"huh! Temeee!! Ya sudah!"katanya mengalah.
Krekk!!
"Tuan Uzumaki, Tuan Uchiha rapat dengan pemilik perusahaan Sannin Corporation akan segera berlangsung" kata Anko mengingatkan para atasan mereka.
"oh. Baiklah, kalau begitu persiapkan saja data-datanya ya!" pesan Naruto. Anko hanya mengangguk sopan dan kembali ke mejanya.
"kami tinggal dulu, ya Sakura.."kata Naruto. Sakura hanya mengangguk pelan.
"ohya, Naruto. Aku pinjam Sasuke sebentar ya!" kata Sakura sambil tersenyum nakal.
Naruto menoleh kearah Sasuke. Dilihatnya Sasuke meng-iya-kan ucapan kekasihnya.
"hhh… kutunggu!" kata Naruto sambil meninggalkan mereka berdua.
Brakk!
"dia membanting pintu keras sekali. Sepertinya ia marah.."gumam Sasuke dingin.
"lalu ada apa, Sakura?" lanjutnya sambil menoleh kekasihnya itu.
Chu!
"hhaaa??"
"selamat bekerja ya!! Dadah!"seru Sakura sambil meninggalkan Sasuke yang masih kaget dengan apa yang terjadi.
"hhaa?? Gadis jaman sekarang memang agresif,ya?" gumamnya tak percaya.
Ia memegang bibirnya. "namun, itu tidak menjadi penghambat kok!" ucapnya sambil tersenyum (mesum) tipis dan meninggalkan ruangan itu.
Setelah rapat
"hoaaamm!! Rapat dengan kakek-kakek dan nenek-nenek seperti Jiraiya-san dan Tsunade-san sangat membosankan,yaa!!" seru Naruto dan Konohamaru bersamaan sambil menguap.
"hh.. begitulah orang tua.."jawab Sasuke pendek dan dingin.
"Sasukee!!"panggil seorang gadis. Mereka bertiga menoleh. Dilihat mereka seorang gadis dengan rambut mencolok berlari mendekati mereka.
Entah mengapa wajah Sasuke memerah. Mungkin karena hal sebelum rapat?
"teman-teman! Aku pinjam Sasuke,ya??" izinnya. Naruto dan Konohamaru hanya bergumam malas.
"silahkan!" gumam dua manusia yang malas situ.
"hh..senangnya ya punya pacar?" ucap Naruto tiba-tiba. Konohamaru hanya tersenyum tipis.
"kapan aku punya pacar,ya?"lanjutnya. Konohamaru tersenyum tipis lagi.
"asal kakak membuka hati kakak saja, itu sudah cukup.."jawab Konohamaru dewasa.
"ngomong emang gam…"
"KONOHAMARUUU!!" pangil seorang gadis berambut cokelat panjang bermata lavender.
Wajah Konohamaru memerah. "i..iya Hanabi?" sahutnya.
"kak Naruto! Aku pinjam Konohamaru,yaa?!" izinnya.
"ukh.. de ja vu!!" batin Naruto
"terserahlah…" jawabnya enteng dan segera berlalu ke lift terdekat.
"hhaaa?? Sirik.." gumam Konohamaru.
"huff.. lift ini? Ukh.. dejavu lagi.." gumam Naruto dalam hati.
flashback
"Hinata-chan… mana hadiah kelulusanku?" tawar Naruto
"hadiah? Oke deh.. nunduk,ya?!" sahutnya.
"hmpphhh!!"
"nah.. itu hadiahnyaa!!" seru Hinata senang. Naruto memerah.
Tak sadar pintu lift sudah terbuka dari tadi, semua pegawai yang ada disitu hanya bias mesem-mesem(mesum). Tampak kejauhan Minato selaku pemilik perusahaan menerawang.
Wajahnya memerah. Entah marah ataupun kesal.
Sesampai di ruangan Minato mereka berdua dimarahi habis-habisan
Flashback off
Naruto terkikik geli mengingat kejadian lucu itu (tepatnya memalukan).
Naruto telah sampai di lantai 3. tujuannya ingin kembali ke ruangannya tercinta dan berdiam diri di 'jendela' faforitnya.
Di belokan yang sepi, tampak sepasang kekasih berada disana.
Tampak mereka berciuman.
Biasa..
Anak muda jaman sekarang memang begitu..
Namun..
Kiba dan Hinata..
"Pergi! Ayo pergi dari tempat itu!!"batin Naruto memerintah.
Langkah kaki Naruto beranjak dari tempat itu.
Ia berlari. Berlari sekencang-kencangnya. Lari dari kenyataan yang ia lihat.
Langkah kakinya terhenti di sebuah tangga yang sepi.
Badannya tertunduk. Matanya tak terasa dibasahi cairan hangat.
Air mata
Air mata itu begitu deras mengalir. Seolah-olah rasanya enggan sekali beranjak dari wajah pria tampan itu.

1 komentar: